TEMPO.CO, Jakarta - PT Serasi Autoraya (SERA) meluncurkan Astra Fleet Management Solution atau AstraFMS yang dapat membantu suatu perusahaan melakukan efisiensi biaya, sekaligus meningkatkan produktivitas dalam menjalankan bisnis pengguna transportasi melalui alat On Board Device (OBD) yang dipasang di kendaraan. Melalui pemasangan alat ini, suatu perusahaan diklaim dapat menghemat operasional 10 hingga 30 persen.
Direktur SERA, Hadi Winarto mengatakan saving 10 sampai 30 persen itu meliputi operasional, mulai penghematan biaya bensin karena akan dimonitor, selain itu juga overtime driver, misalnya mobil harusnya bekerja selama 8 jam per hari, tapi ternyata overtimenya bisa lebih. "Dari situ bisa terdeteksi dan tentunya bisa saving lebih banyak," ujarnya di Jakarta pada Kamis, 31 Januari 2019.
Baca: SERA Luncurkan AstraFMS untuk Penggunaan Transportasi Perusahaan
Contoh lainnya, lanjut dia, adalah perawatan dan perbaikan kendaraan. Tidak banyak perusahaan yang bisa memonitor seperti ban, oli, dan penggunaan part jika mobil dalam jumlah ribuan. Perbedaan part asli atau tidak pada kendaraan juga akan terbaca di komputer. Karena kondisi mobil yang menggunakan part tidak asli itu akan berpengaruh pada performa mobil.
Pemasangan alat OBD ini, menurut Hadi paling murah dibanderol mulai Rp 200 ribu per bulan untuk satu unit mobil. Karena selain pemasangan alat, juga butuh paket data.
Ia melanjutkan, perusahaan yang pakai juga sudah banyak, mulai perusahaan logistik, distribusi, dan perbankan. Namun saat ditanyakan berapa jumlah customer yang sudah menerapkan, ia belum bisa diskusikan. "Tapi diperkirakan jumlahnya sudah 20 perusahaan lebih," ujarnya.
Baca: TRAC Tawarkan Mobil untuk Mudik 2018, Fasilitasnya Melimpah
Sedangkan perusahaan yang paling banyak memasang alat ini adalah perusahaan logistik untuk mendeteksi kendaraannya. Karena untuk angkut barang, perusahaan logistik ingin tahu barang sudah sampai mana dan berapa estimasi waktu, itu akan berpengaruh pada proses pengiriman barang.
Konsumen, kata dia, juga bisa minta data yang dihasilkan baik harian, mingguan, atau bulanan. "Karena kan data yang kami keluarkan real time, kami juga bisa menyediakan bukan cuma data mentah," ujar Hadi.